· Muhammad menjadi penguasa Mekkah
· Muhammad memerintahkan pembunuhan terhadap orang-orang yang meninggalkan Islam
· Muhammad menjadi penguasa Arabia
· Muhammad menghimbau para pemimpin negara tetangga untuk memeluk Islam
· Ekspedisi Tabuk dan peperangan melawan orang Kristen dan Yahudi
· Pentingnya mengumpulkan pajak bagi non-Muslim
· Sakit dan kematian Muhammad
· Setelah Muhammad: perpecahan Islam
Penaklukkan Mekkah
Tahapannya sekarang telah disiapkan yaitu untuk menaklukkan Mekkah dan kemenangan Muhammad kembali ke kampung halamannya, dimana untuk pertama kalinya ia mulai menyampaikan pesan Allah. Ia memerintahkan orang-orangnya untuk bersiap menjarah Mekkah, dan berdoa: “O Tuhan, ambillah mata dan telinga dari orang Quraysh sehingga kami dapat mengejutkan mereka di negeri mereka”.(1) Kejutan itu hampir saja batal karena seorang Muslim yang mengirim surat kepada orang Quraysh yang mengingatkan mereka akan rencana-rencana Muhammad; namun, orang-orang Muslim mencegat surat itu. Si pengkhianat, Hatib bin Abu Balta’a, menjelaskan bahwa ia adalah seorang Muslim yang beriman tapi ia mempunyai kerabat-kerabat diantara orang Quraysh, termasuk seorang putra. Muhammad mengampuninya karena Hatib adalah seorang veteran Perang Badr. Kemudian ia menerima wahyu lainnya dari Allah, yang mengatakan pada Hatib bahwa sebagai seorang Muslim, perasaan kasih persaudaraannya kepada orang Quraysh adalah salah:
“Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-kali tiada bermanfaat bagimu pada hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: ‘Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja’”. (Sura 60:1-4).